Prinsip

laman

Minggu, 28 November 2010

HAKEKAT MENUJU SDBI MARTAPURA

Globalisasi telah menyatukan berbagai belahan dunia. Lintas negara bagaikan tanpa pembatas. Arus teknologi terutama informasi semakin membuka ruang dan waktu. Migrasi penduduk serta perdagangan bebas cenderung mendunia. Konsekuensinya, Indonesia pun akan menghadapi persaingan terbuka.
Di satu sisi globalisasi akan menjadi peluang untuk maju, namun di sisi lain setiap individu dituntut cerdas dalam memenangkan persaingan dan kompetisi. Oleh karena itu, terwujudnya insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif adalah mutlak untuk diupayakan. Untuk kepentingan tersebut, perlu ditetapkan strategi dan program pendidikan yang sistemik yang dapat digunakan menjadi rujukan nasional. Upaya tersebut antara lain dengan meningkatkan profesionalitas lembaga pendidikan.
Berkait dengan itu, lahirlah undang-undang yang memberikan kesempatan kepada sekolah Baru (SBI) maupun sekolah yang sudah mapan untuk mengembangkan diri menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Ukuran mapan atau tidak, ditakar dengan tingkat pemenuhan sekolah terhadap delapan komponen Standar Nasional Pendidikan (SNP). Jika delapan komponen standar tersebut terpenuhi, sekolah bisa mengembangkannya menuju Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dengan fokus pada pendalaman dan perluasan isi, sehingga lulusannya memiliki daya saing tinggi. Dengan kata lain, SBI (Sekolah Bertaraf Internasional) adalah SNP + X, dan X itulah yang menjadi pembeda sekaligus merupakan pendalaman dan pengembangannya.
Ketika masa penerimaan siswa baru (PSB) beberapa calon wali murid berkunjung atau mengantarkan putra-putrinya untuk mengikuti observasi masuk SD Bertaraf Internasional Martapura Kab. Banjar. Mereka berusaha mencarikan sekolah yang tepat buat buah hatinya. Sebagian besar dari calon wali murid mengharapkan adanya sekolah yang Islami (bermuatan agama Islam sebagai pembentuk karakter serta pedoman hidup) serta bermuatan akademik yang berkualitas internasional untuk menjawab tantangan zaman. Mereka menjadikan SD BI Martapura sebagai pilihan. Harapannya SD BI Martapura tetap konsisten terhadap muatan agama Islam dan berupaya serta mampu berkompetisi dan bersanding dengan SDBI yang lain.
Sebagai organisasi yang selalu terbuka dan berusaha eksis di tengah perkembangan zaman, seluruh sivitas akademika SD BI Martapura mempunyai obsesi kuat dan tantangan baru, yaitu melahirkan anak - anak yang berprestasi dan berakhlaqul karimah. Sesuai dengan hadis Rosulullah Saw, “Didiklah putra-putrimu sesuai dengan zamannya”.
Sejalan dengan latar belakang pendiriannya, yakni semakin ketatnya persaingan kehidupan di era global serta kesadaran akan keharusan menjadi bagian dari masyarakat global, penting sekolah-sekolah, termasuk SD BI Martapura, untuk segera mengambil langkah-langkah konkrit untuk menghadapi kompetisi global. Caranya adalah membekali siswa dengan kemampuan kompetitif yang tinggi sehingga mampu bersaing di kancah global. sesuai dengan motto sekolah "THINK GLOBALLY ACT LOCALLY" Karena itu, SD BI Martapura ingin sekali mewujudkan impian tersebut melalui kebijakan, perencanaan program, kegiatan, evaluasi, dan perbaikan internal yang meliputi delapan SNP, pendalamannya dan pengembangannya disesuaikan dengan visi serta misi SD BI .
Konsep internasionalisasi pendidikan bukan sekadar menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam kegiatan belajar mengajar, tetapi juga meliputi sistem pendidikan, kurikulum, standar, dan kualitasnya.
Seperti yang dilansir beberapa media pada beberapa bulan lalu, hingga saat ini SBI masih sering memunculkan problem sosial maupun kualitas internal. Hal tersebut sepantasnya menjadi kajian utama. Sehingga, SD BI Martapura selalu berkomitmen untuk memperbaiki kualitas internal dan eksternal dan pada akhirnya semoga segala upaya mewujudkan cita-cita itu mendapat ridho Allah SWT. Amin.

inspirasi dari tulisan : Yuni Wakhidah, S.Pd.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar